Biografi Phantom Band

Phantom adalah nama band asal kota Bandung. Merupakan kebahagiaan tersendiri bagi anak-anak muda personil group band Phantom ini, dalam usianya yang relatif muda, mereka: Ai (Gitar) Roby (Vokal), Bugi (Drum ) dan Iswan (Bass); telah berhasil mengisi banyak relung hati penggemar musik Indonesia. Tidak hanya mereka yang berusia muda, tapi juga mereka yang sudah berumur alias tak muda lagi, anak-anak, bahkan ibu-ibu, mereka semua ikut hanyut bersama Phantom yang menyanyikan lagu-lagu riang gembira.

Sejak berdiri tanggal 20 Agustus 2008 lalu, nasib baik memang selalu memihak kepada mereka, buktinya pada 18 Nopember 2008 mereka langsung mendapat kesempatan mengisi soundtrack film ‘Bukan Cinta Biasa’ Produksi Wanna B Pictures dengan single “Pantaskah”. Bahkan lagu mereka menjadi single ke 2 dalam soundtrack film tersebut.

Dan pada tanggal 13 Januari 2010 bertempat di WannaB House, Phantom secara resmi meluncurkan Debut Albumnya bertitel “Bintang Terang” dengan Hits andalannya “Kasmaran”. Kasmaran sebuah lagu yang menggambarkan kegilaan cinta anak muda akan lawan jenisnya, inspiratornya Ai, lalu digarap berempat dan dilantunkan vocalis Roby. Mereka menamakannya sebagai Pop Beat, mengungkapkan perasaan dengan nada riang.

Dalam naungan Wanna B Music Production, Phantom mengusung originalitas lirik dan alunan nada yang mudah dicerna, mereka melahirkan sebuah album terbaru yang mayoritas lagunya bernafaskam pop dan sedikit nuansa rock. Mengalun santun dan menggigit. Easy Listening dan mudah diterima para pendengar musik dari segala lapisan. Phantom hadir di tengah hingar bingar persaingan band-band di Indonesia. Hal ini diakui bukan sesuatu yang mudah bagi Phantom.

Apalagi beberapa band besar seperti Ungu, Peterpan, d Masiv, dan beberapa band besar lainnya tetap kokoh berdiri. Sebagai band baru tidak selamanya harus menyuguhkan sesuatu yang baru, terkadang keberhasilan bisa diraih dengan mengikuti jejak band yang sudah lebih dulu sukses dengan menyuguhkan sesuatu yang ’segar’, namun bukan berarti Phantom adalah band pengekor.

Bagi Phantom kesegaran itu muncul dari semua lini musikalitas mereka, mulai dari musik, lirik, aksi panggung, hingga penampilan. Skill dan prestasi menjadi suatu keharusan karena keduanya ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan, tinggal bagaimana keduanya dikemas dalam sebuah kata untuk benar-benar siap terjun ke dalam industri.

Personil:
Roby (vokal)
Ai (gitar)
Kampleng (bass)
Bugi (drum)

Album:
Phantom – Bintang Terang (2010)

Tracklist
01. Kasmaran
02. Pantaskah
03. Cinta 2 Hati
04. Jatuh Cinta
05. Mengapa
06. Cinta Di Hati
07. Apakah
08. D.O.A
09. Jenuh
10.Hadapilah

Source : http://www.infoselebindo.com/2010/06/profil-phantom-band.html

Boigrafi ADA BAND

adabmp.jpg
Waktu Itu:
Ada Band mulai eksis tahun 1993, waktu itu mereka masih jadi spesialisasi pembawa lagu-lagu Top 40. Formasi pertama diperkuat oleh Ibrahim “Baim” Imran (gitar & vokal), Herry (kibor), Iso Eddy H (kibor), Elif “E´el” Ritonga (dram) dan Suriandika “Dika” (bas).Keistimewaan Ada Band terletak pada para personelnya yang merupakan musisi-musisi berkualitas dan berprestasi serta memiliki latar belakang musik yang berbeda. Hal ini ternyata mampu menghasilkan leburan aransemen unik. Leburan itulah yang terlihat di album perdana mereka, “Seharusnya” (1997). Album kedua Ada Band, “Peradaban” (2000) yang diproduksi oleh BMG Indonesia lahir setelah mereka absen sekitar dua tahun. Dari album ini, lahir hit “Oughh..!!” dan “Bilakah”. Menjelang penggarapan album Tiara, Ada Band kehilangan dua personelnya, yaitu Iso dan E´el. Namun saat merilis Tiara, Mei 2001, grup ini dengan cepat mengisi kekosongan dengan merekrut Rama sebagai dramer baru. Sementara posisi kibordis yang ditinggalkan Iso dibiarkan kosong. Terlahir Kembali! Sayangnya, di pertengahan tahun 2002, Ada Band dibubarkan sepihak oleh Baim. Ia sendiri lantas merilis album solo bertajuk Fresh!. Pembubaran ini tidak berlangsung lama, karena beberapa bulan kemudian, dengan pertimbangan matang, Krishna, Dika dan Rama (para eks personil Ada band) ternyata kembali menghidupkan Ada Band. Menyambut kelahiran kembalinya itu, Ada Band memperkuat formasi dengan merekrut gitaris dr.pm (Marshall) serta vokalis baru asal Surabaya yang berhasil mengungguli puluhan kandidat lain, Donnie. Mengenai kehadiran 2 personel baru ini Dika sang basis menyebutkan bahwa, “Marshall punya sesuatu yang bakal bikin Ada Band semakin berkembang, dan Donnie punya warna suara yang kita mau.” Dengan formasi ini, Ada Band merilis album Metamorphosis di bawah naungan EMI Indonesia, pada pertengahan Februari 2003.dan di tahun 2007 ini Ada band kembali merilis album dengan tajuk Sinema Story yang merupakan Ost. dari film SELAMANYA yang di bintangi oleh dimaz seto…dan jullie eslelle
DISKOGRAFI:
1997 – Seharusnya
1999 – PerADAban
2001 – Tiara
2003 – Metamorphosis
2004 – Discography
2005 – Heaven of Love
2006 – Romantic Rhapsody
2007 — Sinema Story

Biografi Dewi Dewi

dewi_dewi-20070525-020-wawan.jpg
Obsesi Ahmad Dhani untuk mencetak idola baru di ranah industri musik tanah air, sepertinya tak main-main. Perilaku preventif langsung ditunjukkan pentolan Dewa 19 ini dengan pola penyapihan pada trio vokal Dewi Dewi.
Penerapan pola bisa langsung ditilik lewat album debut DEWI DEWI RECYLE + di JK7 The Rock Cafe Grand Flora Kemang, Kamis (24/5).
Bentuk penyapihan ini termaktub dalam materi lagu yang diguyurkan Dhani, dengan hanya menyisipkan dua lagu gress Dokter Cinta dan Begitu Salah Bagitu Benar, sisa 10 lain kecuali Love Of My Life milik Queen, menjadikan Tita, Purie dan Ina mesin daur ulang lagu-lagu milik Dewa atau karya Dhani yang pernah dilantunkan penyanyi lain.
Sebagai grup bentukan dari ajang pencarian “OBSESI DEWA 19 MENCARI DEWI DEWI”, trio ini dapat disebut sebagai grup turunan Dewa. Maka menjadi semacam “kewajiban” mereka membawakan lagu-lagu hits Dewa 19 dan Dhani. Pola ini akan berlangsung sampai dua album Dewi Dewi berikutnya. Pengedepanan penyapihan atau kerennya dapat disebut asupan ini juga karena efesiensi waktu seperti yang dijabarkan Dhani.
“Saya percaya dengan mereka 100% tetapi saya tidak percaya dengan waktu saya, semenjak usai menangani Reza di Keabadian ada kevakuman untuk memproduseri orang lain, konsentrasi saya terfokus pada Dewa apalagi waktu itu Once baru masuk sebagai vokalis. Dewi Dewi dapat dikatakan semacam side job yang bisa memudahkan untuk urusan waktu itu alasan kenapa Dewi Dewi ada. Kalau dengan materi baru mungkin bisa sampai 3 tahun album bisa keluar. Untuk sementara tiga album awal akan under control kemudian album keempat bisa dipegang musisi lain.”
Walau hanya sebagai side job seperti dikatakannya, Dhani merasa yakin akan nasib Dewi Dewi ke depan. Bos Republik Cinta Artis Manajemen ini mengunakan indikator tawaran manggung Dewi Dewi yang selalu sold out pra launching album.
“Dengan apa yang telah dijalani, ke depan dapat diindikasikan ini bisa diterima masyarakat namun bukan indikasi untuk sukses. Dan saya melihat puncak Dewi Dewi ada pada single kedua Begitu Salah Begitu Benar,” kata Dhani.

Keoptimisan Dhani bukan tanpa dasar, album besutan Republik Cinta Artis Management bekerjasama dengan Prima Pelangi Record dan EMI Music Indonesia menyuguhkan satu kolaborasi unik dan sexy dari karakter suara ngerock milik Tata, jazzynya Ina dan Purie yang ngepop. Hal ini diamini pula oleh EMI Music Indonesia yang yakin Dewi Dewi diatas kertas akan sukses dan memberikan warna tersendiri di kancah musik Indonesia.
Kejelian Dhani dalam membaca perkembangan musik di tanah air juga diimbangi dengan sikap elegant dalam menangani Dewi Dewi. Sadar sebuah grup berpersonil perempuan jarang bisa bertahan lama karena faktor kewanitaannya dengan melongok apa yang pernah terjadi di AB Three, Dhani melakukan pendekatan yang lentur sekaligus liat, “Konsep Dewi Dewi adalah sebagai singer club, dimana suatu saat mereka bisa berkembang dan bisa bersolo karir silahkan saja kita ambil enaknya, tetapi kalau mereka nurut akan lebih enak mengaturnya seperti Dewa 19 yang bisa bertahan sampai 15 tahun.”

Biografi Kangen Band

Diawaki personil Dody [gitar], Andika [vokal], Tara [gitar], Lim [drum], dan Novry [bass], KANGEN Band awalnya dikenal di seputaran Lampung dan sekitarnya. Maklumlah, mereka memang berdomisili di bumi ruai jurai [ini julukan Lampung].
Band yang dibentuk 4 Juli 2005 itu, didirikan oleh Dody. Alasan memberi nama KANGEN Band, menurut Dody simpel saja, supaya orang yang mendengar lagu-lagu mereka selalu kangen untuk mendengar lagi. Meski terkesan ndeso, toh nama itu pula yang melejitkan mereka. Di Lampung, prestasi mereka lumayan. Mereka langganan juara festival musik. Sempat meraih tropi Walikota Lampung untuk Festival Indie Band dan membawa predikat best vokal dan best song tahun 2005 silam.

 

Dari karya sendiri yang mereka buat, beberapa lagu kemudian dikirim ke radio-radio. Lirik yang membumi, suara yang sudah akrab dengan publik Lampung, membuat KANGEN Band menjadi salah satu high request di radio-radio. Tak Cuma di Lampung ternyata, karena menyebar juga ke Palembang, Medan, malah menembus Sulawesi sampai Manado. Beberapa wartawan Jakarta sempat ‘kebingungan’ ketika liputan di Sulawesi dan ditanya soal KANGEN Band. “Siapa band ini, sampai semua bertanya?” celetuk beberapa rekan wartawan.

Sukses indie, KANGEN Band diendus oleh ‘bajakers’ [pembajak]. Meski belum pernah rilis album, tapi nyaris di semua lapak-lapak VCD dan CD bajakan, selalu memutar lagu-lagu band yang semua lagunya ngomong soal cinta ini. Sering dianggap merugikan, toh namanya terkatrol juga lewat bajakan ini. “Kami malah sering disebut band hantu, karena ada karya tapi bandnya sendiri belum ada albumnya,” sahut Dody sambil terkekeh. Gara-gara band ini juga, salah satu mall di Jakarta terpaksa membatalkan show case-nya, lantaran penonton yang datang melebihi kapasitas mall itu sendiri. “Takut ada apa-apa,” kilah Dody, yang mencipta semua lagu di album pertama ini.

Kini, KANGEN Band tak perlu pusing soal distribusi. Lewat Warner Music Indonesia yang akhirnya menggaetnya, mereka merilis album utuh bertitel Tentang Aku, Kau & Dia [2007]. Diproduseri Harry Tasman dan Youngky, album pertamanya ini masih menawarkan materi yang tidak neko-neko. Lagu-lagu seperti Tentang Bintang, Selingkuh, Penantian Yang Tertunda, Jika, Bidadari Surgaku, Menunggu dan Petualang Cinta, dianggap mewakili perasaan banyak anak muda sekarang. “Khususnya untuk laki-laki yang disakiti perempuan,” repet Dody tersenyum.

Tentu bukan band ndesit lagi sekarang. KANGEN Band mulai kerap meramaikan banyak acara di Jakarta [dan Jawa]. Yang perlu jadi catatan, jangan sampai deh jadi band ‘kapal selam’ seperti banyak band baru lain. Muncul sebentar, dan kelamaan tenggelam. Mungkin juga perlu berfalsafah, biar ndeso yang penting ngangenin.

Biografi Peterpan

Hampir bisa di pastikan kalo sejarah berdirinya peterpan sudah banyak yang tahu apalagi buat sahabat peterpan yg sudah ngikutin jejak perjuangan peterpan dari pertama. Apa sih yang belum di bahas tentang peterpan?. Berapa banyak tabloid, koran, internet, majalah, station tv dan radio yg sudah mengulas habis “history” band dari Bandung ini. Untuk melengkapi website ini kita tulis lagi bio nya peterpan yg dimulai dengan nyeritain kegiatan mereka saat ini yg lagi sibuk dengan persiapan launching album OST Alexandria, pembuatan clip single pertama album ini, dan jadwal promo yg super padat.

“Melihat kebelakang itu perlu supaya kita tidak lupa akan arti sebuah perjuangan yg bisa membuat kita mengevaluasi diri setiap saat dan menjadi yg lebih baik dari yg sebelumnya” itu kata Andika, waktu gue temuin di sela-sela pembuatan video clip “Tak Bisakah” di daerah Fatahilah Jakarta.

This time of the year

Panas dan lembabnya udara Jakarta, gak bisa menyetop peterpan dan crew untuk shooting video clip untuk single mereka yang terbaru yang di ambil dari album OST Alexandria. Shooting yang di lakukan di dalam gedung tua di daerah Fatahilah Jakarta itu berlangsung dari pagi sampai malam. Baca entri selengkapnya »